ZULIRANTAUWATI.ID – Dumbleg, salah satu kuliner khas yang dimiliki oleh Kabupaten Nganjuk dengan bahan dasar pembuatnya dari tepung beras. Mungkin masih banyak yang asing dengan makanan yang dibungkus dengan pelepah daun pinang ini
Yuk Zuli kenalin sama makanan seperti dodol yang menjadi kuliner khas Nganjuk, baca sampai habis ya sedulur.
Konon, dumbleg yang saat ini bisa ditemukan di Pasar Kliwon Kecamatan Rejoso dan Pasar Pon Kecamatan Gondang ini pertama dibuat di Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk.
Pasar kliwon merupakan pasar tradisional dimana pasar tersebut buka setiap kliwon (weton jawa) atau dalam hitungan hari berarti lima hari sekali, begitu juga dengan pasar pon.

Saat memasarkan dumbleg, biasanya penjual menggunakan tumbu, yaitu wadah berukuran besar yang terbuat dari anyaman bambu untuk mewadahi dumbleg-dumbleg yang akan dijual.
Dumbleg merupakan makanan sejenis dodol atau jenang. Bahan-bahan untuk membuat dumbleg pun hampir sama dengan dodol atau jenang. Bahan-bahan untuk membuat dumbleg seperti tepung beras, santan, gula merah, dan gula pasir.
Setelah semua bahan tersebut dicampur kemudian dimasukkan ke dalam pelepah pinang yang telah dijahit bagian pinggirnya dengan tali rafia. Itulah yang membuat dumbleg menjadi unik dan berbeda dengan dodol atau jenang pada umumnya, yaitu dalam pengemasannya dumbleg menggunakan pelepah pinang.
Pengemasan dengan pelepah pinang ini selain memberikan keunikan, juga menambah cita rasa gurih pada dumbleg. Cara membuat bungkus dari pelepah pinang itu pun tidak sulit, cukup dengan memotong pelepah pinang kurang lebih sepanjang 20cm kali 20cm.
Kemudian lipat menjadi dua bagian sehingga bertemu samping dengan samping, ujung dengan ujung dan membentuk lonjong, setelah itu bagian samping dan ujung bawah pinang tersebut dijahit dengan tali rafia, sehingga menyisakan bagian ujung atas yang menjadi tempat memasukkan adonan dumbleg.
Selain tampilan dalam pengemasannya, yang membuat dumbleg berbeda dengan dodol atau jenang adalah rasanya. Jika dodol atau jenang pada umumnya memiliki rasa yang sangat manis dan legit serta tekstur yang padat dan keras, dumbleg justru memiliki rasa yang tidak terlalu manis dan legit serta memiliki tekstur yang empuk.
Ada dua jenis dumbleg, yaitu dumbleg merah dan dumbleg putih. Bedanya adalah dumbleg merah menggunakan gula merah, sehingga rasanya lebih manis. Sementara untuk dumbleg putih cenderung lebih gurih.
Harga dumbleg ini pun sangat terjangkau, yaitu berkisar antara Rp7000 sampai dengan Rp8000.
Kuliner khas Nganjuk ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai oleh-oleh. Sayang, kuliner khas ini masih kurang tenar dibanding kuliner lain.

Untuk itu, perlu ada perhatian untuk bisa mengenalkan kuliner khas Nganjuk ini. Caranya adalah dengan memberikan tambahan kemasan yang menarik tanpa mengurangi ciri khas dari dumbleg yang menggunkan pelepah pinang.
Selanjutnya yang masih kurang adalah media promosi. Untuk mengenalkan suatu produk tentu perlu promosi, sehingga produk tersebut bisa dikenal banyak orang.(Mbak Zuli)